Electronic Resource
PRILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) TERHADAP KEJADI AN STUNTING PADA BALITA
Keluarga dikatakan berada dalam perilaku Kadarzi yang baik ketika mereka telah menganut lima indikator yaitu ditimbang secara teratur, ASI eksklusif, makan makanan yang bervariasi, menggunakan garam beryodium dan menggunakan suplemen makanan. Deformitas merupakan penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan nutrisi pada masa emas, bukan kelainan hormon pertumbuhan atau akibat penyakit tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan perilaku keluarga sadar gizi (kadarzi) dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yaitu meneliti hubungan antara perilaku keluarga sadar gizi dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2022. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang memiliki bayi di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru yang berjumlah 250 orang. Sampel berjumlah 154 orang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku keluarga sadar gizi di Puskesmas Rejosari Pekanbaru kurang dari 97 orang (63%) dan perilaku (tingkatan) keluarga sadar gizi cukup. untuk 57 orang (37%). Di Puskesmas Rejosari Pekanbaru, 81 orang (52,6%) dan 73 orang (47,4%) terkena gangguan pertumbuhan. Hasil analisis didapatkan nilai p-value 0,020 dan koefesien (OR) = 2,198, maka ini berarti terdapat hubungan antara prilaku keluarga sadar gizi (kadarzi) terhadap kejadian stunting pada balita di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Diharapkan para petugas dapat memberikan penyuluhan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku keluarga yang sadar pola makan dan hubungannya dengan kejadian stunting.
JUR-000027 | 618.2 CAH p | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain