Electronic Resource
PERANCANGAN ARDUINO NANO UNTUK MEMANTAU KESEHATAN MANUSIA
Kemajuan di bidang kesehatan saat ini berkembang pesat. Berbagai alat diciptakan untuk membantu pekerjaan seorang dokter untuk memantau kondisi kesehatan pasiennya. Salah satunya adalah dalam menangani pasien koma. Alat-alat seperti termometer dan stetoskop memang sudah lazim digunakan oleh tenaga medis untuk memantau pasien koma. Namun beberapa alat tersebut bekerja secara terpisah. Identifikasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan menggabungkan alat pendeteksi suhu tubuh, detak jantung dan napas pasien koma dengan mikrokontroler berbasis Arduino nano. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana merancang dan menggabungkan alat pendeteksi suhu tubuh, detak jantung dan napas pasien koma dengan mikrokontroler berbasis Arduino nano.
Objek penelitian dengan mengukur ketiga indikator yaitu detak jantung, suhu, dan nafas dengan dua cara, yaitu mengukur menggunakan alat berbasis arduino dan alat standar yang digunakan tenaga medis (stetoskop dan termometer). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengukuran dan dokumentasi. Hasil penelitian melalui pengukuran didapat hasil pengukuran berupa nilai angka dari detak jantung, suhu dan nafas dengan membandingkan hasil penelitian menggunakan alat berbasis arduino dan alat standar yang digunakan tenaga medis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
pengukuran yang kecil antara pengukuran menggunakan arduino dan alat standar yang
digunakan tenaga medis. Sehingga alat ini bisa digunakan sebagai pengganti alat ukur
standar yang digunakan tenaga medis (stetoskop dan termometer). Dari 30 responden
yang kondisi kesehatannya terukur disimpulkan bahwa 29 responden kondisi
kesehatannya baik dan 1 responden yaitu responden no 9 yang sedang mengalami kondisi
kesehatan kurang baik karena temperatur tubuhnya 38oC. Terdapat perbedaan hasil
pengukuran detak jantung, temperatur tubuh dan frekuensi nafas pada pengukuran
manusia sehat dan manusia yang sedang mengalami koma. Berdasarkan hasil penelitian,
disarankan alat pemantau kondisi kesehatan manusia ini sebaiknya jangan digunakan
sebagai bahan diagnosis penyakit pasien, tetapi hanya digunakan sebagai alat untuk
memonitor kondisi pasien. Alat yang dibuat diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh mahasiswa STT Nurul Jadid untuk penelitian lebih lanjut.
723088803 | 07 RAN 803 p | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain