Electronic Resource
Pembuatan alat Penetas Telur dengan Imputan Yang Berbeda
Temperatur dan kelembaban merupakan 2 faktor utama (selain sirkulasi udara dan pemutaran telur) yang menentukan keberhasilan penetasan telur. Berdasakan referensi, temperatur optimal dalam mesin tetas yaitu 38-39oC dan kelembaban optimal yaitu 52%–55%RH. Namun kebanyakan mesin penetas telur konvensional yang ada dipasaran hanya memperhitungkan satu faktor saja yaitu temperatur. Sensor kelembaban dan temperatur LM35 memiliki banyak kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk aplikasi ini. Pemilihan Mikrokontroler yang menjadi otak kontroler ini jatuh pada Atmel Atmega328 yang memiliki performa dan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan MCS-51.
Untuk pemanas inkubator digunakan 3 buah lampu dengan daya yang berbeda.Ruangan inkubator juga dilengkapi dengan 1 buah kipas untuk sirkulasi udara. Desain layout kontroler yang kompak dan ruang inkubator modern yang dilengkapi dengan Tiga tombol degan suhu yang berbeda secara otomatis memberi kemudahan dalam pengoperasian mesin penetas telur ini. Mesin tetas yang memiliki kapasitas maksimal 25 butir ini telah diuji coba untuk menetaskan telur ayam dan memiliki prosentase keberhasilan 89.1%, sedangkan mesin tetas secara konvensional yang digunakan sebagai pembanding memiliki prosentase keberhasilan sebesar 81.59%.
07010569 t | 07 EKO p 569 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain