Electronic Resource
PERKEMBANGAN MUNASABAH AL-QURAN ABAD KLASIK, PERTENGAHAN DAN MODERN-KONTEMPORER
ABSTRAK
Anna Shofiana,NIM1510100029/2015.4.010.0334.1.0002. Pergeseran Munasabah Abad Klasik, Pertengahan dan Kontemporer. Skripsi,Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Agama Islam, Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Pembimbing: 1. KH. Najiburrahman, Lc, M. Ag, 2. H. Achmad Fawaid, M. Th. I.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Munasabah, Perkembangan.
Al-Qur’an merupakan mukjizat bagi seluruh alam dan merupakan segala hal yang mampu menjawab berbagai macam problematika kehidupan, al-Qur’an juga tidak hanya bisa dilihat dari satu titik sudut, akan tetapi dapat dilihat dari berbagai macam titik yang berbeda sehingga dari al-Qur’an tersebut melahirkan beberapa aspek ilmu pengetahuan. Setiap struktur kata (lafadz), ayat, surat dan peralihan tema yang terdapat didalamnya merupakan satuan kalam yang utuh dan padu.
Munasabah merupakan kajian yang cukup penting dalam ruang lingkup ulum al-Qur’an. Keberadaannya cukup urgen dalam menjadikan keseluruhan ayat al-Qur’an sebagai satu kesatuan yang utuh. Sebagaimana penjelasan yang terdapat dalam kitab tafsir Ibn Katsir “al-Qur’an yufassiru ba’dhuhu ba’dhan”artinya posisi ayat yang satu menafsirkan ayat yang lainnya
Mengenai perkembangan munasabah Banyak ulama klasik hingga modern-kontemporer yang mengembangkan kajian munasabah ini, seperti Fakhr al-Din al-Razi dengan Mafatih al-Ghaibnya danAsrar tartib al-Qur’annya, Burhan al-Din al-Biqa’i dengan Nazhmud Durar fi Tanasubil Ayi was-Suwar, Rasyid Ridha dengan tafsir al-Manarnya. Di era modern-kontemporer ini muncullah ulama yang berparadigma munasabah oriented (ketimuran), yaitu Haminuddin al-Farahi yang mampu memecah kekakuan teori munasabah setelah sekian lama stagnan di tangan al-Biqa’i. Dengan munculnya al-Farahi menghadirkan penamaan baru untuk munasabah yang dikenal dengan teori Nadhm; teori nadhm ini mampu mengasumsikan hubungan antara membangun dan menkorelasikan sebuah surat dengan surat yang lainnya menjadi satu kesatuan yang utuh dan tunggal (dza wahdaniyah)yang pada abad-abad sebelumnya masih belum ada.
1510100029 | 15 ANN p 029 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain