Electronic Resource
KECENDERUNGAN IDEOLOGI TAFSIR AL QUR'AN SUNNI DALAM KONSEP NIKAH MUT'AH ( KAJIAN ATAS KITAB AD DURR AL MA'TSUR BI AL TAFSIR AL MA'TSUR KARYA JALALUDDIN AS SUYUTHI)
Abbas,Moh Jailani. 2019.Kecenderungan Ideologi Tafsir Al Qur’an Sunni Atas Kitab Al Dzurrul Mantsur fi Tafsiri bi al ma’tsur Karya Jalaluddin as Suyuti dalam Konsep Nikah Mut’ah}. Skripsi, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Agama Islam, Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pembimbing: 1. KH. DR Mushalli Ready MA, 2. Musthafa Syakur MSi
Kata Kunci: Kecenderungan Ideologi Tafsir Al Qur’an Sunni Atas Kitab Al Dzurrul Mantsur fi Tafsiri bi al ma’tsur Karya Jalaluddin as Suyuti dalam Konsep Nikah Mut’ah}.Dalam memaknai kata mut’ah, disini ada dua kata mut’ah yan pernah disebutkan oleh Rasulullah SAW. Yan pertama mu’ah haji dan yan kedua mut’ah an nisa’ ( nikah mut’ah). Kata mut’ah dalam al qur’an disebutkan denan kalimat “Istamta’a” dan ini banyak pendapat dalam memaknai kalimat itu sendiri. Diantaranya:
1. Kalimat Istamta’a berarti menikmati ( karena tujuan laki laki yan melakukannya adalah untuk menjadikan pernikahan sebaai sarana mencari kenikmatan dan kepuasan)
2. Kalimat Istamta’a (mut’ah) mempunyai sekian arti antara lain manfaat, bersenan senan, menikmati, bekal dan lain lain.
Setelah memaknai arti secara bahasa, jua para ulama’ mendifinisikan nikah mut’ah secara istilah sebaai berikut, di antaranya:
a. Ulama’ sunni mendefinisikan nikah mut’ah ialah menikmati hubunan pernikahan yan dijalin secara normal.
b. Ulama’ syi’I mendefinisikan nikah mut’ah ialah nikah untuk masa tertentu dan dengan syarat syarat tertentu.
1510100039 | 15 MOH k 039 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain