Electronic Resource
Pandangan Muhammad Asad tentang Ayat Mukjizat Nabi Musa As (dalam Tafsir the Message of The Qur'an)
ABSTRAK
Zulfa, Wildana. 2019. Pandangan Muhammad Asad Tentang Ayat Mukjizat Nabi Musa AS. (Dalam Tafsir “The Message Of The Qur’an”). Skripsi, Prodi Ilmu Qur’an Dan Tafsir, Fakultas Agama Islam, Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pembimbing (I) Dr. KH. Mukhlisin Sa’ad, MA., (II) H. Ahmad Zayyadi, Lc. MA.
Kata Kunci: Muhammad Asad, Mukjizat Nabi Musa, Tafsir The Message Of The Qur’an.
Nabi Musa AS. adalah putra Yukabad, istri Imran bin Qahat bin Lawi bin Ya’kub ia lahir pada saat raja yang berkuasa adalah Fir’aun. Ia adalah utusan Allah yang dikaruniai sebuah mukjizat luar biasa yakni salah satunya adalah bisa membelah lautan dengan tongkat, hal itu diceritakan dalam QS: as-Syuara’ ayat 63- 66. Muhammad Asad dalam tafsirnya yang berjudul The Message Of The Qur’an menerangkan bahwa kejadian tersebut bukanlah merupakan suatu mukjizat melainkan hanya fenomena alam biasa, yakni terjadinya pasang surut air laut. Hal tersebut tentu berlawananan dengan pendapat mayoritas ulama tafsir. Dari permasalahan tersebut di atas, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengkaji persoalan tersebut lebih jauh lagi dalam bentuk karya ilmiah (Skripsi).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam terhadap pandangan Muhammad Asad tentang ayat mukjizat Nabi Musa AS. serta mengetahui latar belakang pemikiran Muhammad Asad. untuk menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data Studi Pustaka atau Library Research.
Muhammad Asad berpandangan bahwa peristiwa terbelahnya laut oleh tongkat Nabi Musa AS. hanyalah fenomena alam biasa yang disebabkan oleh pergerakan angin di malam hari sebelum penyeberangan yang dilakukan oleh Nabi Musa AS. beserta seluruh pengikutnya. Muhammd Asad merupakan seorang naturalis sehingga dia berupaya sedapat mungkin bersikap rasional atau berfikir dengan logika yang logis saat membaca serta memahami alquran seperti halnya ketika ia menjelaskan kisah terbelahnya laut merah. Namun, jika memang peristiwa terbelahnya laut oleh tongkat Nabi Musa hanyalah fenomena alam biasa bukan
Peristiwa luar biasa (mukjizat), maka mengapa Allah memerintahkan Musa As. menggunakan tongkatnya? Allah mewahyukan kepada Nabi Musa As. Untuk memukul lautan dengan tongkat beliau setelah itu barulah laut itu menjadi terbelah. Dan bukankah Allah telah berfirman dalam QS: Hud ayat 96 dan QS: Adz-Dzariyat ayat 38 bahwasanya Allah telah mengutus Nabi Musa kepada Fir’aun dan memberinya suatu Mukjizat yang nyata.
1510100048 | 15 WIL p 048 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain