Electronic Resource
STRATEGI JUAL BELI POHON MANGGA DALAM MENGURANGI RESIKO KERUGIAN (STUDI KASUS DESA BANYUGLUGUR KABUPATEN SITUBONDO)
Sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Banyuglugur merupakan suatu akad
sewa menyewa terhadap manfaat suatu tanaman untuk diambil buahnya dalam 1
tahun yang telah ditentukan dengan imbalan yang telah disepakati, dimana uang
sewa dibayar di muka. Harga sewa biasanya di tentukan sebelum terjadinya akad.
Akad sewa menyewa pohon mangga di Desa Banyuglugur Kecamatan
Banyuglugur Kabupaten Situbondo ini biasanya dilakukan bersamaan dengan akad
jual beli buah mangga pada saat panen pertama, artinya akad sewa menyewa
diadakan disaat pohon berbuah dimana pada saat itu kedua belah pihak sepakat
untuk mengadakan akad sewa menyewa. Berkaitan dengan hal ini, yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah pertama bagaimanakah starategi sewa
menyewa pohon mangga terhadap perkembangan ekonomi masyarakat?, kedua
apa resiko yang bisa terjadi bagi kedua pihak pembeli dan penjual?. Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis studi kasus, dengan
teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sewa menyewa pohon mangga di Desa
Banyuglugur mengunakan penerapan strategi sewa menyewa dalam bentuk harga
sewa, jenis buah, pemilihan lahan, survei pasar. Penerapan yang dilakukan
penyewa dan pemilik pohon sangat baik dengan sistem sewa menyewa dari
keempat strategi tersebut dan memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Adanya
resiko yang terjadi dalam akad sewa menyewa ini, bagi emilik pohon ketika pohon
mangga berbuah sebelum musim karena harga tarif sewa murah dan harga jual
mangga relatif mahal, menurut penyewa adanya hama dan perubahan cuaca yang
tak menentu akan merusak kualitas buah menjadi resiko yang harus siap di
tanggung kapan saja.
1520801894 | 15 MUS s 894 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain