Electronic Resource
KONSEP SAKINAH DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF AL-ROZI DAN ABRAHAM MASLOW
Daniyal, Ahmad. 2015. Konsep Sakinah Dalam Rumah Tangga Perspektif Al-Razi Dan AbrahamMaslow. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga, Fakutas Agama Islam, Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pembimbing: (I) Faridy, M.H., (II) Mushafi Miftah, S. H.I., M. H.
Kata kunci: keluarga sakinah, pemikiran Al-Razi dan Abraham Maslow
Keluarga sakinah menjadi harapan semua keluarga. Menciptakan keluarga sakinah bukankah semata-mata tugas seorang istri, tetapi harus didukung oleh kedua belah pihak (suami-istri). Kehidupan berumah tangga juga akan membutuhkan beberapa pola yang akan mendasari terbentuknya pondasi keluarga yang kokoh dan harmonis. Pola tersebut yang nantinya akan melengkapi terhadap kekurangan-kekurangan yang harusnya ada dalam keluarga. Akan tetapi, banyak keluarga yang di dalamnya mengalami persoalan, yang disebabkan oleh beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi justru mengambil jalan cerai daripada mempertahankan hubungan keluarganya.
Kendati Islam memperbolehkan hukum cerai. Namun, sikap seperti itu sangat tidak dianjurkan terjadi. Dalam literasi kajian ke-Islam-an, membentuk keluarga sakinah dapat diraih melalui tahapan mawaddah dan rahmah. Al-Razi dalam karya tafsirnya menjelaskan maksud mawaddah adalah jima’ dan rahmah adalah memiliki anak. Meski sekarang hal yang demikian dianggap tidak relevan oleh sebagian besar orang tetapi secara analitik-komparatif apa yang disampaikan oleh Al-Razi di atas dapat ditopang oleh kacamata psikologi.
Abraham Maslow tokoh psikologi humanistik kenamaan menjelaskan bahwa manusia dalam keberlangsungan hidupnya harus memenuhi standar kehidupannya. Terdapat lima pola kebutuhan yang secara hierarkis harus terpenuhi. Di antaranya adalah phsicological, safety, love/belonging, esteem dan self-actualization. Lima kebutuhan ini yang nantinya akan menopang dalam proses aktualisasi dalam diri manusia, begitu pula dalam berpasangan. Apabila lima tahapan kebutuhan tersebut terpenuhi, maka manusia akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam berkeluarga.
Untuk membentuk konsep yang mapan dan harmonis dalam membangun sebuah keluarga, dengan mempertemukan teori antara pemikiran Al-Razi tentang jabaran maksud firman Allah dalam Al-Quran Surah Ar-Rum ayat 21, maksud dari keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah dengan pemikiran Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan manusia dapat menjadi instrumen alternatif dalam membentuk keluarga yang harmonis.
1520201313 | 15 ACH k 313 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain