Electronic Resource
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR PEKERJAAN DAN KEPEMILIKANJAMBAN DENGAN KEJADIAN STUNTING
ABSTRAK
Saat ini stunting menjadi prioritas masalah kesehatan anak di Indonesia. Stunting berdampak pada gangguan perkembangan balita meliputi kondisi
kesehatan baik kognitif maupun fisik, produktifitas serta peningkatan risikopenyakit tidak menular. Pekerjaan orangtua penting untuk bisa menyiapkan danakepemilikan jamban. Ketersediaan jamban bagian dari sanitasi lingkungan yangterkait risiko penularan penyakit dan penyediaan sumber air bersih. Ketersediaan air bersih yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya stunting. Kabupaten Banjarnegara menetapkan salah satu desa lokasi fokus DesaJalatunda yang berada di Kecamatan Mandiraja. Tujuan penelitian ini adalahmenganalisis hubungan pekerjaan dan kepemilikan jamban dengan kejadianstunting. Penelitian ini dilakukan di Desa Jalatunda dengan menggunakanmetode kuantitatif dengan desain penelitian case kontrol. Jumlah sampel
sebanyak 30 responden dengan teknik simple random sampling. Data jenispekerjaan orangtua dan kepemilikan jamban dilakukan analisis univariat. Analisisbivariat dan uji Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan pekerjaan dankepemilikan jamban dengan kejadian stunting. Hasil penelitian menunjukkanresponden bekerja 16 (53.3%) dan memiliki jamban sejumlah 18 (60%). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan orangtua (p value = 0.696)
dan kepemilikan jamban (p value = 0.232) dengan kejadian stunting. Terdapat
faktor lain dalam risiko terjadinya stunting selain pekerjaan orangtua dan adanyaketersediaan jamban.
JUR-000059 | 610.1 LTI p | My Library | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain