Electronic Resource
HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DAN KALSIUM DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI
Salah satu tanda kematangan reproduksi pada remaja putri adalah datangnya haid atau
menstruasi (menarche). Gangguan haid yang umum terjadi adalah nyeri haid
(dismenore), terutama pada masa remaja. Angka kejadian dismenore di dunia cukup
tinggi. Prevalensi nyeri haid di Indonesia terdiri dari dismenore primer 54,89% dan
dismenore sekunder 9,36%. Jika tidak diobati, dismenore dapat berkembang menjadi
kondisi patologis, termasuk kemandulan. Dismenore yang dialami setiap wanita
berbeda-beda, ada yang sedikit mengganggu, namun ada juga yang tidak bisa
melakukan aktivitas. Banyak nutrisi, seperti magnesium, kalsium, vitamin E, dan zat
besi, juga dikaitkan dengan dismenore. Asupan kalsium dan zat besi yang cukup
diyakini dapat mengurangi dismenore. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan asupan zat besi dan kalsium dengan kejadian dismenore pada remaja putri di
SMP Negeri 16 Padang. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional
dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri (siswa
kelas IX) sebanyak 39 orang dengan teknik proportional random sampling. Peneliti
menggunakan kuesioner menstruasi, dan formulir food recall 24 Jam. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Juli hingga September 2022. Hasil penelitian diolah dengan
menggunakan uji statistik chi square. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 39
responden didapatkan bahwa sebagian besar responden (61,5%) mengalami dismenore,
30,8% responden memiliki asupan zat besi yang tidak cukup dan sebagian besar
(87,2%) memiliki asupan kalsium yang kurang dari angka kecukupan gizi minimum
harian. Hasil uji bivariat didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan zat besi
(Fe) dengan kejadian dismenore (p value 0,083) dan tidak ada hubungan antara asupan
kalsium dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMPN 16 Padang dengan p
value = 0,062. Remaja putri hendaknya tetap memperhatikan asupan zat besi dan
kalsium pada konsumsi hariannya karena jika asupannya kurang dapat meningkatkan
risiko terjadinya dismenore.
JUR-000021 | 618.2 WIL h | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain