Electronic Resource
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG FAKTOR RESIKO ASFIKSIA PADA NEOANTUS DENGAN PERENCANAAN RUJUKAN PERSALINAN
Asfiksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas, sehingga menurunkan O2 dan
meningkatkan CO2 yang berdampak buruk. Faktor resiko kejadian asfiksia yaitu faktor ibu
seperti gangguan his, adanya perdarahan antepartum, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun, primipara dan grande multipara, sosial ekonomi rendah, preeklampsi dan
gangguan his. Faktor bayi yaitu depresi pernafasan karena obat-obatan anesthesia atau analgetika
yang diberikan pada ibu, perdarahan intrakranial, kelainan bawaan, prematur, postmatur,
kelainan letak, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, forseps, air ketuban bercampur
dengan mekonium. Faktor plasenta seperti lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat,
dan prolap tali pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang faktor resiko asfiksia bayi baru lahir dengan perencanaan rujukan persalinan. Jenis
penelitian adalah kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional.Penelitian ini
dilaksanakan di Puskesmas RI Sidomulyo dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu tentang faktor resiko asfiksia bayi
baru lahir dengan perencanaan rujukan persalinan dengan nilai p value = 0.007. Penelitian ini
diharapkan bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil untuk
memberikan pengetahuan tentang faktor resiko asfiksia bayi baru lahir sehingga ibu hamil dapat
membuat perencanaan rujukan persalinan apabila pada proses persalinan mengalami resiko
asfiksia bayi baru lahir dan adanya pengetahuan ibu hamil tentang faktor resiko asfiksia bayi
baru lahir sehingga dapat membuat perencanaan rujukan persalinan apabila ditemukan kasus
kehawatdaruratan pada bayi baru lahir.
JUR-000045 | 618.2 ANI h | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain