1 PENGARUH EKSTRAK ASHITABA TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE PADA TIKUS DENGAN LUKA BAKAR | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid Paiton-Probolinggo
Image of PENGARUH EKSTRAK ASHITABA TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE PADA TIKUS DENGAN LUKA BAKAR

Electronic Resource

PENGARUH EKSTRAK ASHITABA TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE PADA TIKUS DENGAN LUKA BAKAR

Kadar serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase
(SGPT) dapat meningkat pada kerusakan jaringan tubuh akibat cedera sedang dan cedera berat
sebagai risiko dari luka bakar. Daun dari tanaman obat yang dikenal dengan nama Ashitaba
mengandung banyak senyawa kimia antioksidan yang sudah diketahui dapat mengurangi kadar
serum SGOT dan SGPT. Penelitian ini bermaksud untuk membuktikan bahwa dengan memberikan
ekstrak dari Ashitaba dapat mengurangi kadar serum SGOT dan SGPT pada tikus yang menderita
cedera luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain posttest only control group dengan 20 tikus
sebagai sampel. Semua sampel penelitian diperlakukan dengan mencapai luka bakar tingkat dua dan
dibagi menjadi 2 kelompok yang berbeda, kelompok perlakuan (diberikan ekstrak Ashitaba 300 mg/
KgBB) dan kelompok kontrol. Serum darah dianalisis untuk mengukur SGOT dan SGPT pada hari
ke-2, ke-8 dan ke-14. Untuk analisis statistik, uji paired t test digunakan untuk menganalisis kadar
serum SGOT dan SGPT. Hasil penelitian ini, kadar dari serum SGOT pada kelompok kontrol pada
hari ke-2; ke-8; dan ke-14: 253,667± 106,202; 178,50±123,186; dan 187,50±24,098 U/L (p>0.05),
dan kadar dari serum SGOT pada kelompok perlakuan adalah 210,334±64,615; 150,167± 31,371;
dan 194,667±39,596 U/L (p>0.05). Kadar dari serum SGPT pada kelompok kontrol pada hari ke-2;
ke-8; dan ke-14: 63,16±17,11; 61,83±39,09; 51,50+10,40 U/L (p>0,05) dan kadar dari serum SGPT
pada kelompok perlakuan 72,16±18,98; 56,66±15,50; 59,33±13,15 U/L tidak berbeda secara
bermakna (p>0.05). Hasil studi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak ashitaba
dengan dosis 300 mg/KgBB/hari tidak dapat membuktikan adanya penurunan kadar serum SGOT
dan SGPT pada tikus yang terkena cedera luka bakar.

Ketersediaan
EJN000148618.2 JOH pPerpustakaan Universitas Nurul JadidTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital
Informasi Detail
Judul Seri
JOMIS (Journal of Midwifery Science)
No. Panggil
618.2 JOH p
Penerbit
Surabaya : Program Studi S1 Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.,
Deskripsi Fisik
11 p
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
2579-7077
Klasifikasi
618.2
Tipe Isi
text
Tipe Media
unmediated
Tipe Pembawa
-
Edisi
Vol 5. No.2, Juli 2021
Subjek
kebidanan
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar