Electronic Resource
GAMBARAN KECEMASAN DAN KEPATUHAN REMAJA PUTRI TERHADAP KEBIASAAN BARU PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SURABAYA
Wabah pandemi COVID-19 tidak hanya mengancam kesehatan fisik, akan tetapi juga
kesehatan psikologis masyarakat. Efek psikologis yang ditimbulkan dapat berdampak
ringan hingga berat. Remaja memiliki usia yang masih labil, sehingga psikologisnya
mudah terguncang, mengalami kecemasan berlebih dan ketakutan akan tertular virus.
Cemas pada remaja merupakan reaksi yang wajar di masa pandemi COVID-19 ini.
Namun, apabila berlangsung berlarut-larut, dapat menyebabkan gangguan psikologis.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain kuantitatif. Pengambilan
sampel menggunakan teknik non-probability sampling yaitu purposive sampling,
sehingga diperoleh sampel sebanyak 95 responden remaja putri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap kecemasan dan kepatuhan remaja putri terhadap
kebiasaan baru pada masa pandemi COVID-19 di Surabaya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa responden terbanyak merupakan remaja dengan tingkat
kecemasan ringan (80%), diikuti remaja dengan tingkat kecemasan sedang (8,4%),
remaja dengan tingkat kecemasan berat (10,5%). Kepatuhan remaja putri terhadap
kebiasaan baru di masa New Normal diperoleh data selalu melakukan cuci tangan
(61,1%), selalu menggunakan masker (86,3%), selalu menerapkan sosial distancing
(50,5%), dan tinggal di rumah sebanyak (55,8%). Peran remaja dalam adaptasi
kebiasaan baru sangat dibutuhkan untuk mencegah penularan COVID-19.
EJN000137 | 618.2 PUS g | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain