Electronic Resource
Penggunaan Tikar Pertumbuhan dan Deteksi Dini Stunting pada Balita Usia 3 – 24 Bulan
Indonesia merupakan negara ketiga di Asia Tenggara yang
mempunyai prevalensi tertinggi balita stunting. Stunting merupakan
kondisi kekurangan gizi kronis yang dapat dimulai dalam seribu hari
pertama kehidupan dan dapat terdeteksi hingga anak berusia dua
tahun berdasarkan tinggi badan. Namun, pengukuran tinggi badan
balita ini dapat dipengaruhi oleh ketrampilan kader posyandu dengan
menggunakan alat yang ada, sehingga diluncurkanlah tikar
pertumbuhan yang penggunaannya lebih mudah dan cepat untuk
mendeteksi stunting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas
dari penggunaan tikar tumbuh untuk deteksi dini stunting pada balita
usia 3-24 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di Posyandu Wilayah
Puskesmas Siwlankerto Surabaya. Responden yang terlibat berjumlah
42 balita berumur 3-24 bulan dan 54,8% berjenis kelamin laki-laki.
Data diperoleh melalui kuesioner dan lembar observasi yang diisi oleh
kader posyandu. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas penggunaan
tikar pertumbuhan berada pada kisaran 80,9% dan dapat mendeteksi
adanya stunting sebesar 7,2%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
penggunaan tikar pertumbuhan Sebagian besar efektif digunakan
sebagai media deteksi dini stunting
EJN000039 | 618.2 ISW p | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain