Electronic Resource
Perbedaan Efektifitas Pijat Oksitosin dan Pijat Otot Pectoralis Mayor terhadap Percepatan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum di PMB Ngadila Sobirin Kabupaten Malang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pokok yang dapat diberikan
kepada seorang bayi baru lahir untuk pertumbuhan dan perkembangan
si bayi demi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu hampir 80% ibu
yang melahirkan ternyata sangat mampu untuk dapat menghasilkan
ASI dengan cukup untuk kebutuhan bayinya. Faktor psikologis karena
ada keyakinan dari ibu bahwa dirinya tidak bisa memberikan ASI akan
membuat terjadinya penurunan hormon oksitosin sehingga ASI tidak
dapat keluar segera setelah lahir sehingga ibu mengambil keputusan
untuk memberikan susu formula. Tujuan penelitian dalam penelitian ini
yaitu menganalisis perbedaan efektifitas pijat oksitosin dan pijat otot
pectoralis mayor terhadap percepatan pengeluaran ASI pada ibu
postpartum. Jumlah responden pada masing-masing kelompok
sebanyak 20 orang dengan kriterianya seperti ibu postpartum sebelum
2 jam, ASI tidak keluar sama sekali, ibu bersalin normal. Kedua
kelompok dicek pengeluaran ASI nya yang lancar pada hari keberapa
dengan observasi. Penelitian ini menggunakan desain Quasy
experiment dengan pendekatan postest-only control design. Variabel
independen pada penelitian ini adalah pijat oksitosin dan pijat otot
pectoralis mayor yang dilakukan pemijatan sehari 2 kali dengan lama
pemijatan 2-3 menit selama 5 hari, sedangkan variabel dependen
adalah kecepatan pengeluaran ASI terjadi pada hari keberapa
postpartum. Hasil penelitian menunjukkan nilai U sebesar 122 dan
nilai W sebesar 375. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya 2,593. Nilai Sig atau P Value 0,010 < 0,05 artinya terdapat perbedaan
bermakna antara 2 kelompok yaitu pijat oksitosin lebih efektif dalam
percepatan pengeluaran ASI.
EJN000036 | 618.2 PUS p | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain