Electronic Resource
Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil dan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)
Selama hamil, ibu rawan untuk mengalami masalah gizi. Masalah ini
dapat berakibat fatal dan sangat membahayakan ibu dan juga janin yang
dikandung. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dapat
memberikan akibat yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan
janin dan anak yang akan dilahirkan salah satunya adalah stunting.
Stunting pada Balita di NTT tercatat sebagai peringkat 34 di Indonesia
dengan presentasi pendek 22,30% dan sangat pendek 18,00% sedangkan
kejadian stunting di kabupaten TTS mencapai 57,3%. Tujuan Penelitian
adalah menganalisa hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dan
berat badan bayi baru lahir dengan kejadian stunting. Rancangan
penelitian case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi semua
balita dengan kejadian tidak stunting dan stunting, subjek penelitan
adalah 200 sampel di 8 Puskesmas yang ada di kabupaten TTS.
Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dengan analisis
univariat dan bivariat dan diuji dengan uji Chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan berat badan ibu selama hamil pada balita
stunting mempunyai kenaikan berat badan tidak sesuai rekomendasi
adalah 55%, mengalami kenaikan berat badan sesuai rekomendasi
selama hamil adalah 45% sedangkan berat badan bayi baru lahir yang
mengalami stunting memiliki kenaikan berat badan tidak normal 60%
dan yang kenaikan berat badan normal 40%. Setelah dilakukan uji ChiSquare didapatkan Asymp. Sig. adalah 0,000 < α (0,05) Sehingga disimpulkan adanya hubungan yang signifikan hubungan kenaikan berat
badan ibu selama hamil dan berat badan bayi baru lahir terhadap
kejadian stunting.
EJN000035 | 618.2 HEN h | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain