Electronic Resource
PENGARUH EKSTRAK BUAH DELIMA MERAH TERHADAP KADAR SOD PADA KULTUR HUVECs YANG DIPAPAR PLASMA PREEKLAMPSI
Preeklampsi merupakan sindroma yang berkaitan dengan adanya gejala vasospasme,
peningkatan terhadap resistensi pembuluh darah perifer dan juga penurunan perfusi organ. Salah
satu teori etiologi preeklampsi yang dianut saat ini mengatakan adanya ketidakseimbangan antara
produksi radikal bebas dan sistem pertahanan antioksidan yang menyebabkan timbulnya stres
oksidatif, ditandai dengan adanya penurunan aktivitas antioksidan disertai dengan adanya
peningkatan kadar lipid peroksida (oksidan / radikal bebas). Keadaan ini tentu saja menimbulkan
terganggunya fungsi endotel bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel yang disebut sebagai
disfungsi endotel. Keadaan stres oksidatif bisa dikendalikan dengan pemberian anti oksidan yang
terbagi dalam antioksidan enzimatis dan non enzimatis. Antioksidan enzimatis terdiri dari
superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase dan katalase. Buah delima mengandung
fitokimia dan kaya akan senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan yaitu polifenol, tanin dan
anthocyanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak buah delima
merah merah (Punica granatum) terhadap kadar SOD pada kultur HUVECs yang dipapar plasma
preeklampsi.
Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap dengan 5 kelompok perlakuan yaitu,
Kelompok I : Kontrol negatif (K-) HUVECs + plasma kehamilan normal 2%, Kelompok II : Kontrol
positif (K+) HUVECs + plasma preeklampsi 2%, Kelompok III : Perlakuan 1 (P1) HUVECs + plasma
preeklampsi 2% + ekstrak buah delima merah 14 ppm, kelompok IV : Perlakuan 2 (P2) HUVECs +
plasma preeklampsi 2% + ekstrak buah delima merah 28 ppm dan Kelompok V : Perlakuan 3 (P3)
HUVECs + plasma preeklampsi 2% + ekstrak buah delima merah 56 ppm.
Berdasarkan pada hasil uji LSD 5 % menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif (K-)
memiliki rata-rata kadar SOD berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif (K+) (p = < 0,05).
Peningkatan kadar SOD secara signifikan ditunjukkan oleh pemberian ekstrak buah delima merah
pada konsentrasi 56 ppm. Bahkan, pemberian ekstrak buah delima merah konsentrasi 56 ppm
mampu meningkatkan kadar SOD hingga lebih tinggi daripada kelompok kontrol negatif (p = < 0,05),
sedangkan pemberian ekstrak buah delima merah pada dengan konsentrasi 14 ppm dan 28 ppm,
belum mampu meningkatkan kadar SOD secara signifikan (p = > 0,05).
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pemberian ekstrak buah delima merah (Punica
granatum) terbukti dapat meningkatkan kadar SOD pada kultur HUVECs yang dipapar plasma
preeklampsi.
EJN000001 | 618.2 JAN p | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain