Electronic Resource
Klasifikasi Jenis Daging Ayam, Kambing, dan Sapi Menggunakan Metode Image Processing dan Backpropagation
Mutmainnah. 2019. Klasifikasi Jenis Daging Ayam, Kambing, dan Sapi menggunakan metode Image Processing dan Backpropagation. Skripsi, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pembimbing : (I) Gulpi Qorik O.P., S.Pd.,M.Kom, (II) Olief Ilmandira R.F., S.Pd., M.Si.
Kata Kunci : Klasifikasi Jenis Daging, Image Processing, Backpropagation.
Daging merupakan hewan hasil ternak yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia. Macam-macam jenis hewan ternak yang bisa diambil dagingnya untuk dikonsumsi yaitu sapi, kambing, babi, kuda, dan ayam. Secara mata telanjang beberapa manusia dapat membedakan jenis daging ayam, kambing, dan sapi. Tetapi daging-daging tersebut memiliki beberapa kemiripan diantaranya, warna daging ayam yang hampir mirip dengan daging kambing, dan warna daging sapi yang hampir mirip dengan daging kambing yang terkena udara. Hal ini menyebabkan beberapa orang sulit untuk membedakan jenis daging ayam, kambing, dan sapi. Beberapa karakteristik daging dilihat dari segi warna dan teksturnya.
Pada penelitian ini menggunakan metode image processing dan backpropagation, pre-processing dilakukan terlebih dahulu untuk memotong (crop) dan memperkecil ukuran (resize) citra asli sebanyak 45 citra, 33 untuk training dan 12 untuk testing. Kemudian dilanjutkan ke tahap implementasi fitur untuk mendapatkan nilai dari suatu citra. Pada penelitian ini menggunakan metode image processing dalam pengimplementasian ekstraksi fitur. Fitur yang digunakan adalah fitur warna dan fitur tekstur. Dalam hal ini ekstraksi fitur warna menggunakan warna RGB dengan menghasilkan 4 inputan yang terdiri dari mean R, mean G, mean B, dan mean gray. Selanjutnya, ekstraksi fitur tektur menggunakan Gray Level Co-Occurance Matrix dengan menghasilkan 5 inputan diantaranya contrast, correlation, energy, homogenity, dan entropy. Dari 9 parameter tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai input kedalam metode backpropagation dalam mengklasifikasi jenis daging.
Hasil klasifikasi dengan metode backpropagation menggunakan 4 hidden layer dan 500 epoch menghasilkan tingkat akurasi sebesar 92,50% melalui 20 kali eksperimen. Hal tersebut dikarenakan oleh standar backpropagation menghasilkan nilai yang random (acak) sehingga pada penelitian ini tidak bisa menentukan tingkat akurasi hanya dengan 1 kali running. Hal yang perlu dibenahi pada penelitian ini untuk peneliti selanjutnya yaitu, dalam teknik pengambilan dataset diharapkan menggunakan kamera digital yang mempunyai resolusi lebih tinggi dan pencahayaan yang konsisten karena dapat mempangaruhi warna daging.
15014077 | 15 MUT k 077 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain