Electronic Resource
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING (BELAJAR TUNTAS) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASANTRI PADA PEMBELAJARAN FIQH FATH AL-QORIB DI MA’HAD ALY NURUL JADID MARHALAH I’DADIYAH
ABSTRAK
Rofatayatun . 2018. Penerapan model pembelajaran Mastery Learning (belajar tuntas) dalam meningkatkan prestasi belajar mahasantri pada pembelajaran Fiqh Fath Al-Qorib di Ma’had Aly Nurul Jadid marhalah I’dadiyah. Skripsi, Program Study Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.Pembimbing
Pembimbing :(I) Hj.Khodijatul Qodriyah,S.Ag,M.M.Pub,M.si
(II) Hj. Hanunah Nafi’iyah, M.Pd.
Kata Kunci: Penerapan Mastery Learning, Prestasi Belajar.
Pendidikan yang baik akan berusaha membawa semua anak didik kepada tujuan itu (memperoleh ilmu pengetahuan dan anggun sikap moralnya). Apa yang diajarkan hendaknya dipahami sepenuhnya oleh semua anak. Adapun tujuan guru mengajar adalah agar bahan yang disampaikan oleh guru dapat dikuasai sepenuhnya oleh semua peserta didik, bukan hanya dikuasai oleh beberapa orang saja yang diberikan angka tertinggi. Pemahaman harus penuh, bukan tiga perempat, setengah atau seperempat saja Mastery Learning merupakan pengemasan model pembelajaran yang berorientasi pada pemerhatian terhadap perbedaan individu peserta didik.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan data yang ada dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa datanya deskriptif kualitatif. Menetapkan keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan berbagai sumber diluar data tersebut sebagai bahan perbandingan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Mastery Learning di marhalah I’dadiyah sangat efektif, dengan pengemasan metode belajar yang bermacam-macam yang mana berperan sebagai penunjang atau faktor pendukung atas tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut penunjang atau faktor pendukungnya yakni: 1) Kesungguhan dari pendidik dan peserta didik (mahasantri), 2) metode bandongan, 2) metode sorogan, 3) metode diskusi. Penerapan Mastery Learning yang ada, kini berjalan dengan lancar, meski terdapat beberapa penghambat yang notabene-nya sudah ditemukan solusi dan penanganannya. Adapun faktor penghambat dari penerapan Mastery Learning pada pembelajaran Fiqh Fath Al-Qorib ini adalah: 1) Terbatasnya Kemampuan IQ Peserta didik (mahasantri). 2) Sulitnya memahamkan orang lain. 3) Menurunnya Semangat peserta didik (mahasantri). 4) Waktu yang terlalu malam dan banyak nya ke-musykil-an di Fath Al-Qorib.
Menggunakan strategi pembelajaran yang tentunya lebih menuntut kepada mahasantri untuk memberi daripada menerima yakni dengan metode diskusi ini, merupakan upaya para pengajar di I’dadiyah dalam meningkatkan prestasi mahasantri. Sehingga meskipun tanpa dibimbing secara intens, mahasantri bisa mandiri dalam bernalar terhadap pemahaman materi yang sedang ia pelajari. Sehingga besar kemungkinan ketuntasan belajarnya akan lebih cepat tercapai.
143306251 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain