Electronic Resource
DETEKSI PENYAKIT DIABETES MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION
Diabetes yang umumnya dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Untuk mendeteksi penyakit diabetes sangat sulit karena kurang akuratnya peralatan deteksi diabetes jika hanya mendeteksi kadar glukosa darah. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal dan akurasi yang sempurna dalam mendeteksi seseorang terkena penyakit diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan penyaring berupa jenis kelamin, usia, berat badan, tekanan darah dan riwayat keluarga menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode backpropagation.
Backpropagation menggunakan pelatihan terarah (supervised training) yang memudahkan dalam melakukan pembelajaran. Dengan merancang data pelatihan yang berupa pasangan pola input dan target output yang diinginkan, maka backpropagation akan melakukan pembelajaran sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang paling mendekati data pelatihan. Jaringan syaraf tiruan bersifat lebih adaptif dan fleksibel dibandingkan dengan metode soft computing lainnya sehingga memudahkan dalam melakukan ragam variasi dan kombinasi percobaan tanpa memerlukan banyak perubahan pada kode program.
Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data awal, implementasi pada backpropagation, uji coba dan penarikan kesimpulan. Untuk arsitektur jaringan backpropagation menggunakan 5 input layer, 1 output layer dan 19 hidden layer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit diabetes dengan 20 kali percobaan pada 70% data training dan 30% data testing dengan tingkat akurasi 90% dan maksimal kegagalan deteksi dalam satu percobaan adalah 7,4%.
14013414 | 14 YUL d 414 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain