Electronic Resource
PERGESERAN MORALITAS SANTRIPUTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL LUGHAH WAL KAROMAHSIDOMUKTI, KRAKSAAN, PROBOLINGGO
Sekarangsantriputridapatdikatakantidakmanutpadaikrarperaturanpesantren yang ada.Initerbuktidarisemakinbertambahnyapelanggaran yang dilakukan.Bahkandalambeberapakasus, terdapatbeberapasantriputri yang dikeluarkansecaratidakhormatakibatperbuatannyamelanggarperaturan yang ada di pesantren.Seharusnyasikaptegas yang diberlakukanpesantrenpadasantritersebutmenjadipelajaranbagisantri yang lainnya.Tapibeberapabentukpelanggaranmasihsajaterjadidikarenakansudahbanyaksantriputri yang mulaitergesermoralitasnya
PenelitianinibertujuanuntukUntuk mendeskripsikan dan menemukan terjadinya pergeseran moralitas dan faktor penyebab terjadinya pergeseran moralitas santri putri di Pondok Pesantren DarulLughahWalKaromah, Sidomukti, Kraksaan, Probolinggo.
Penelitianinimenggunakanpendekatandeskriptifkualitatifdenganrancanganstudimultikasus.Pengumpulan data dilakukandenganteknikwawancaramendalam, observasipartisipatif, dandokumentasi.Teknikanalisis data meliputireduksi data, penyajian data, danpenarikankesimpulan, pengecekankeabsahantemuandilakukandenganperpanjangankeikutsertaan; tekniktriangulasisumber, teori, danmetode; danketekunanpengamatan. Informanpenelitianadalahsalah satu Dewan Pengasuh Pondok Pesantren, Kepala Pondok Pesantren, danpara pendidik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti ada beberapa penyebab terjadinya pergeseran moralitas santri putri di Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah yaitu kurangnya budaya Ta’dhim santri terhadap lingkungan pesantren, contohnya terhadap Pengasuh, Keluarga Pengasuh, Guru maupun teman santri tersebut. Juga karena banyaknya para santri putri yang yang tidak mengindahkan peraturan pesantren dan lebih memilih melanggarnya. Dari sekian banyak faktor-faktor penyebab terjadinya pergeseran moralitas santri putri di Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah dari hasil observasi dan wawancara, yang peneliti temukan adalah perkembangan zaman yang semakin modern dengan adanya smartphone, media sosial yang menjadi candu bagi santri putri apalagi sampai disalahgunakan, pergaulan negatif (yang kurang baik) dari santri putri, dan kurangnya perhatian serta ajaran moral dari orang tua santri tersebut di rumah.
20150032 | 20 NUR p 032 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain