Electronic Resource
kurikulum pendidikan agama islam berbasis lingkungan pada program adiwiyata dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan di MAN I Probolinggo
Permasalahan lingkungan saat ini sangat mengglobal, sehingga terjadi anggapan bahwa kurang berhasilnya pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah, sehingga hal ini menuntut instansi untuk menerapkan pendidikan lingkungan. MAN I Probolinggo merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum berbasis lingkungan yang mengintegrasikan mata pelajaran dengan lingkungan, serta membiasakan kegiatan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengungkap (1)impementasi kurikulum pendidikan agama islam Berbasis lingkungan pada program adiwiyata dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan di MAN I Probolinggo (2) faktor penghambat dan pendukung dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis lingkungan pada program adiwiyata dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan di MAN I Probolinggo
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pemerikasaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi.
Temuan penelitian adalah sebagai berikut:,1) pelaksanaan kurikulum pendidikan agama Islam berbasis lingkungan di MAN I Probolinggo dilakukan dengan cara, mengintegrasikan mata pelajaran dengan lingkungan, melakukan dua prinsip yakni partisipatif dan bekelanjutan, melakukan kerja sama dengan berbagai instansi,dan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai macam model dan metode pembelajaran, dan disertai dengan kegiatan lingkungan yang dapat membangun habituasi positif bagi siswa. 2)faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi kurikulum. Faktor penghambat:1) tenaga pendidik mengikuti aksi lingkungan yang dilakukan oleh pihak luar,2) partisipasi sekolah dalam bentuk seminar,3) adanya partisipasi dan dukungan orang tua,3)kompetensi guru yang memadai, 2)faktor penghambat: kurangnya kesadaran warga madrasah, kurangnya pemahaman peserta didik terkait program adiwiyata.
20170026 | 20 ZUL k 026 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain