Electronic Resource
KONSEP AL-QUR'AN TENTANG MUSIBAH DAN RELEVANSINYA DENGAN KONTEKS KEHIDUPAN SEKARANG TELAAH TAFSIR MAFATIH AL-GHOIB KARYA FAKHRUDDIN AR-RAZI
Penelitian dalam skripsi ini ditulis dengan latar belakang maraknya berita tentang musibah yang menimpa hampir seluruh belahan bumi, yang termasuk di belahan bumi Indonesia. Manusia diciptakan untuk menjaga dan memperhatikan kehidupan sekitar seperti halnya menjaga hubungan antara laki- Laki dan perempuan tujuannya untuk menjauhi terjadinya Maksiat yang berakibat kepada keselamatan masing-masing orang Namun realitanya sekarang manusia sangat jauh dari hal demikian.
Rumusan Masalah adalah sebagai berikut (1)Bagaimana pemikiran Fakhruddin Ar-Razi mengenai konsep Al-Qur’an tentang musibah? (2) Bagaimana relevansi musibah yang terjadi di zaman dahulu dengan konteks kehidupan sekarang?
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian library searching (kajian pustaka) dengan mengumpulkan penafsiran dan buku-buku yang relevan atau sesuai dengan penelitian. Untuk melakukan sebuah penelitian search library perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Ada beberapa tahap yang bisa dikerjakan dalam suatu penelitian yaitu: mengumpulkan data, menemukan analisis data, konsep menganalisis data.
Setelah mengadakan penelitian tentang konsep musibah dalam al-Qur’an, maka penulis menyimpulkan bahwasanya hakikat musibah menurut al-Qur’an adalah segala sesuatu yang menimpa baik berupa kesenangan meupun kesedihan, mencakup segala sesuatu yang terjadi, baik positif maupun negatif, baik anugerah maupun bencana. Dan disini ditemukan beberapa konsep Al-Qur’an ketika seseorang tertimpa musibah diantaranya adalah mengucapkan kalimat istirja’karena itu merupakan ketetapan menentukan segala urusan. Dalam al-Qur’an di anjurkan agar setiap manusia bersabar, syukur dan tawakkal dalam menghadapi setiap ujian yang menimpa mereka.
Penelitian dalam skripsi ini ditulis dengan latar belakang maraknya berita tentang musibah yang menimpa hampir seluruh belahan bumi, yang termasuk di belahan bumi Indonesia. Manusia diciptakan untuk menjaga dan memperhatikan kehidupan sekitar seperti halnya menjaga hubungan antara laki- Laki dan perempuan tujuannya untuk menjauhi terjadinya Maksiat yang berakibat kepada keselamatan masing-masing orang Namun realitanya sekarang manusia sangat jauh dari hal demikian.
Rumusan Masalah adalah sebagai berikut (1)Bagaimana pemikiran Fakhruddin Ar-Razi mengenai konsep Al-Qur’an tentang musibah? (2) Bagaimana relevansi musibah yang terjadi di zaman dahulu dengan konteks kehidupan sekarang?
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian library searching (kajian pustaka) dengan mengumpulkan penafsiran dan buku-buku yang relevan atau sesuai dengan penelitian. Untuk melakukan sebuah penelitian search library perlu mengetahui tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Ada beberapa tahap yang bisa dikerjakan dalam suatu penelitian yaitu: mengumpulkan data, menemukan analisis data, konsep menganalisis data.
Setelah mengadakan penelitian tentang konsep musibah dalam al-Qur’an, maka penulis menyimpulkan bahwasanya hakikat musibah menurut al-Qur’an adalah segala sesuatu yang menimpa baik berupa kesenangan meupun kesedihan, mencakup segala sesuatu yang terjadi, baik positif maupun negatif, baik anugerah maupun bencana. Dan disini ditemukan beberapa konsep Al-Qur’an ketika seseorang tertimpa musibah diantaranya adalah mengucapkan kalimat istirja’karena itu merupakan ketetapan menentukan segala urusan. Dalam al-Qur’an di anjurkan agar setiap manusia bersabar, syukur dan tawakkal dalam menghadapi setiap ujian yang menimpa mereka.
1510100035 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain