Electronic Resource
PENERAPAN STRATEGY POBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS PANDEAN PAITON
Banyak peserta didik di MTs Pandean Paiton lambat dalam mengerjakan tugas yang
berhubungan dengan kegiatan belajar. Peserta didik tampak pemalas, mudah putus asa,dan acuh
tak acuh.Sikap menentang kepada orang tua, guru, atau siapa saja yang mengarahkan peserta didik
pada proses belajar. Peserta didik sering berperilaku menyimpang seperti membolos, melalaikan
tugas, dan mogok belajar.
Berdasarkan observasi awal di lembaga tersebut, bahwa ada banyak indikator rendahnya
motivasi belajar siswa MTs Pandean Paiton diantaranya adalah masuk kelas tidak tepat waktu,
ketika diterangkan oleh guru siswa banyak yang tidak memperhatikan, ketika pembelajaran
dilaksanakan siswa banyak yang keluar masuk dengan keperluan yang tidak penting dan hasil
belajar yang tidak sesuai KKM (Keteria Ketuntasan Minimal).Maka dengan demikian guru harus
menggunakan model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya pada matapelajaran pendidikan agama islam sehingga dapat mengatasi hambatan dalam
proses pembelajaran.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan penelitian kualitatif dengan tehnik
observasi, wawancara dan dokumentasi, adapun hasil penelitian adalah (1)penerapan strategi
problem based learning dalam pembelajran aqidah ahklaq di MTs Pandean sudah berjalan cukup
baik, hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan pihak sekolah dalam mendukung penuh terhadap
pelaksanaan kegiatan, adanya perubahan-perubahan baik slema proses pelaksanaan kegiatan
pembelajaran aqidah ahklaq yang ada di MTs Pandean yang terjadi dari dulu sampai sekarang.
Contohnya seperti banyak prestasi yang sudah diraih oleh sekolah dalam pembelajaran aqidah
ahklaq. Dari contoh tersebut dapat terbukti bahwa pelaksanaan problem based learning dapat
dikategorikan cukup baik. (2) adapun faktor pendukung penerapan strategi problem based
laerning dalam pembelajaran aqidah ahklaq di MTs Pandean yaitu adanya keinginan untuk
berhasil, memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan harapan atau keinginan siswa
untuk maju.Sedangkan faktor penghambat yaitu Kurangnya semangat siswa untuk mencari dan
memecahkan masalah, dan Siswa kurang dapat berfikir kritis.
143306176 | 14 MIS p 176 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain