Electronic Resource
Pengembangan Ranah Afektif Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo
SMA Nurul Jadid merupakan salah satu diantara sekian lembaga formal yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang merupakan salah satu sekolah faforit dengan tiga Program Unggulan sehingga tercatat merupakan sekolah dengan jumlah siswa terbanyak diantara lembaga formal yang lain.
Mengingat betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan harapan setiap orang tua, masyarakat dan membantu terwujudnyantujuan pendidikan nasional, Pendidikan Agama Islam harus diberikan dan dilaksanakan di sekolah dengan sebaik-baiknya.
Fenomena yang terjadi pada SMA Nurul jadid adalah sikap siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran yang disampaikan yaitu setiap siswa diharuskan untuk berakhlak mulia dan terpuji, dan mematuhi perintah Tuhan, hal itu disebabkan penerapan pembelajaran hanya terfokus kepada ranah pemahaman saja, tidak kepada pembentukan sikap (afektif) yang baik, sehingga pembelajaran PAI kurang maksimal.
Dari permasalahan diatas, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengkaji persoalan tersebut dan mencari pemecah masalah guna meningkatkan sikap siswa dalam pembelajaran PAI, sehingga tidak ada kata kurang maksimal dalam pembelajaran PAI.
Penelitian ini menggunakan penelitian Research and Development (R&D) yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. produk yang dikembangkan berupa ranah afektif untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam yang di tujukan untuk siswa SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Model yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah model prosedural. model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif dan menggariskan tahap-tahap yang harus diikuti untuk menghasilkan produk yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan penilaian produk.
Dapat diketahui bahwa selama observasi dilakukan, bahwa ranah afektif siswa di SMA Nurul Jadid memiliki nilai rata-rata 75.2 %, dan dikategorikan “baik”, namun perlu dikembangkan agar supaya ranah afektif siswa dikategorikan menjadi sangat baik” yaitu dengan mengubah dan mengembangkan strategi, model dan metode pengajaran guru yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, dan dalam pengajaran guru harus memasukkan materi tentang motivasi kepada siswa serta guru harus menjadi uswah atau suritauladan bagi siswa sehingga siswa dalam pembelajaran memiliki minat yang tinggi dan semangat yang bagus, dengan demikian diharapkan afektif siswa akan meningkat.
143306184 | 14 MUF p 184 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain