Electronic Resource
STUDY PENGEMBANGAN PEMASARAN UD RENGGANIS. DESA SELOWOGO KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO UNTUK MENINGKATKAN MARKET SHARE
Perusahaan batik “UD. Rengganis” merupakan salah satu perusahaan batik yang ada di kota Situbondo yang melakukan kegiatan produksi hingga pemasarannya secara mandiri. Pengembangan usaha sangat diperlukan agar perusahaan dapat tetap hidup dan berkembang. Akan tetapi di sisi lain, seperti pada umumnya perusahaan dagang, “UD. Rengganis” juga mempunyai beberapa kekurangan diantaranya kurangnya tenaga pemasaran, karena sebagian besar pemasaran langsung dilakukan dan dikendalikan oleh pemilik. Pangsa pasar (market share) menjadi hal yang utama karena disanalah produk suatu perusahaan di pasarkan, sehingga perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan produk yang mengarahkan pada tercapainya tujuan berupa keuntungan perusahaan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain; 1) Bagaimana pengembangan pemasaran dalam meningkatkan market share di UD. Rengganis desa Selowogo, 2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan pemasaran UD. Rengganis desa Selowogo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research) dan menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Dari hasil analisa dan pembahasan mununjukan bahwa pengembangan pemasaran di UD. Rengganis desa Selowogo untuk meningkatkan market share adalah memperkenalkan batik Rengganis dengan cara mengikuti berbagai pameran yang diadakan oleh pemerintah daerah, melakukan pembinaan dan pelatihan karyawan, dan menjaga kualitas produk.
Faktor yang mendukung pengembangan pemasaran UD. Rengganis berdasarkan analisis yang telah dilakukan ialah SDM yang potensial untuk mengembangkan motif batik sebab adanya pelatihan yang diberikan baik oleh pihak pemerintah maupun pemilik perusahaan, dan adanya dukungan dari pemerintah (melalui pemberian bantuan berupa alat, pelatihan dan kendaraan). Sedangkan faktor penghambatnya adalah mahalnya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan batik karena di datangkan dari Solo dan kurang optimalnya strategi promosi dalam pemasaran karena sistem periklanan yang masih sederhana dan terkesan kurang menarik. Hal ini karena pihak pengusaha masih mengandalkan model promosi orang ke orang.
142801707 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain