Electronic Resource
KONSEP UMMATAN WASATHAN DALAM AL-QUR'AN (Studi Komparatif Tafsir al-Maraghi dan Tafsir al-Qur'an bi al-Imla' karya KH. Zaini Abdul Mun'im)
Skripsi ini membahas tentang ummatan wasathan, dengan tujuan meneliti kedua kata tersebut yang terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 143. Dengan penelitian melalui dua tafsir yaitu Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Musthafa al-Maraghi dan Tafsir al-Qur’an bi al-Imla’ karya KH. Zaini Abdul Mun’im, penulis mendeskripsikan dan menganalisis pengertian dari ummatan wasathan, menjelaskan penafsiran ummatan wasathan dalam al-Qur’an dengan pendekatan muqaran, dan mengemukakan konsep ummatan wasathan dalam Q.S. al-Baqarah/2: 143 menurut dua mufassir tersebut.
Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode pendekatan tafsir maudhu’i, yaitu menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an tidak berdasarkan urutan ayat, tetapi berdasarkan masalah yang dikaji. Artinya menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an dengan mengacu pada satu pokok bahasan tertentu yakni ummatan wasathan. Dan jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah library research, pengumpulan data dilakukan dengan mengutip, menyadur, dan menganalisis literatur-literatur yang relevan dengan masalah yang dibahas, kemudian mengulas dan menyimpulkannya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penafsiran Ahmad Musthafa al-Maraghi dan KH. Zaini Abdul Mun’im dalam mengartikan ummatan wasathan, sekaligus mengetahui terjadinya perbedaan makna dalam menafsirkan al-wasath juga menyimpulkan konsep dari pengertian ummatan wasathan menurut dua mufassir tersebut. Melalui deskriprif analisis, akan diketahui kenapa al-Maraghi memaknai ummatan wasathan sebagai umat pilihan dan adil sedangkan KH. Zaini Abdul Mun’im menafsirkan ummatan wasathan sebagai umat yang melaksanakan syari’at dan berpedoman pada as-Sunnah yang berada di jalan Allah melalui jalan tengah. Penulis sengaja memilih tema ummatan wasathan ini karena sangat penting untuk dikaji, melihat berbagai fenomena yang sering terjadi, teroris yang mengatas-namakan Islam, pembunuhan yang mengatasnamakan jihad, sikap umat Islam yang tidak mencerminkan nilai-nilai Islam, seperti kurangnya sikap toleran terhadap umat beragama lain.
Kesimpulan dari penelitian ini, perbedaan penafsiran ummatan wasathan menurut al-Maraghi dan KH. Zaini Abdul Mun’im, apabila di gabungkan akan saling berkaitan dan melengkapi makna ummatan wasathan itu sendiri. Umat Islam yang Allah jadikan sebagai ummatan wasathan, mencermikan sikap yang baik dalam artian tidak terlalu liberal dan ekstrem dalam melakukan hal apapun.
141100004 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain