Electronic Resource
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ELEMEN PEMANAS PADA MESIN CORN DRYER (CD)
Pasca panen jagung merupakan kegiatan yang menentukan kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan pasca panen dapat mengakibatkan kerugian yang sanagt besar, dan produk akan kehilangan nilai ekonomisnya. pengeringan merupakan kegiatan kritis selama urutan pasca panen, pengeringan yang tidak baik akan mngakibatkan turunnya mutu jagung. untuk pengeringan pada umumnya para petani masih minim dalam penggunaan pengering jagung dengan menggunakan alat bantu mesin. Petani biasanya melakukan pengeringan dengan cara manual yakni dengan memanfaatkan tenaga surya/sinar matahari secara langsung. pengeringan dengan cara ini ialah dengan mletakkan biji jagung di atas hamparan semen atau terpal di tempat terbuka yang terkena sinar matahari. dan cara ini dirasakan akan mambutuhkan waktu yang relatif lama dan juga membutuhkan banyak tenaga manusia untuk menggelar dan juga menyimpannya kembali pada saat malam, dan pengeringan dengan metode manual ini dirasa kurang efektif dan efisien. terlebih saat musim penghujan tiba, maka dipastikan kondisi pengeringan jagung akan terhambat dan membuat kualitas jagung memburuk. laju Penguapan air bahan dalam pengeringan sangat ditentukan oleh kenaikan suhu, semakin besar perbedaan antara suhu media pemanas dengan bahan yang dikeringkan, semakin besar pula kecepatan pindah panas kedalam bahan pangan sehingga penguapan air dari bahan akan lebih banyak dan cepat. makin tinggi suhu dan kecepatan aliran udara pengering makin cepat pula proses pengeringan berlangsung. makin tinggi suhu udara pengering makin besar energi panas yang dibawa udara sehingga makin banyak jumlah massa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang dikeringkan. Jika kecepatan aliran udara pengering makin tinggi maka makin cepat pula masa uap air yang dipindahkan dari bahan ke atmosfer. Pengeringan jagung berbentuk tongkol berkelobot maupun tanpa kelobot dapat dilakukan dengan cara hamparan atau digantung untuk menurunkan kadar air dari 35% menjadi 12% hamparan jagung klobot 87 jam dan jagung yang sudah di pipil 57 jam.
15030263 e | 15 AHM e 263 | Perpustakaan Universitas Nurul Jadid | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Koleksi Digital |
Tidak tersedia versi lain